DifaWisata.com – Monumen Simpang Lima Gumul adalah sebuah monumen di Kediri yang didirikan untuk tujuan mempromosikan ekonomi masyarakat Kediri. Namun, ada berita bahwa monumen, yang dikenal sebagai "SLG", didirikan atas dasar mandat Raja Kediri pada abad XII yang ingin menyatukan 5 wilayah di distrik Kediri.
Monumen Simpang Lima Gumul Kediri adalah sebuah monumen yang dibangun di Kediri
"data-medium-file =" https://www.difawisata.com/wp-content/uploads/2016/04/Monumen-Simpang-Lima-Gumul.jpg?fit=780%2C600&ssl= 1 "data-large-file =" https://www.difawisata.com/wp-content/uploads/2016/04/Monumen-Simpang-Lima-Gumul.jpg?fit=780%2C600&ssl = 1 "class =" wp-image-795 size-full "src =" https://www.difawisata.com/wp-content/uploads/2016/04/Monumen-Simpang-Lima- Gumul.jpg? Ubah ukuran gambar = 720% 2C554 "alt =" Monumen Simpang Lima Gumul Kediri "width =" 720 "height =" 554 "data-recalc-dims =" 1 "/>
Monumen Simpang Lima Gumul
Kota Kediri, yang dikenal sebagai Kota Administratif, memiliki banyak sejarah. Tidak hanya itu, kota tempat Gunung Wilis dan Gunung Kelud berada, juga memiliki banyak tujuan wisata, yang tidak kalah bagusnya dengan wisata di kota-kota lain. Salah satu tempat wisata favorit yang sekaligus menjadi ikon Kota Kediri adalah Monumen Simpang Lima Gumul.
Penciptaan monumen Simpang Lima Gumul tidak lain adalah berkat gagasan Pak Sutrisno, bupati Kediri, pada tahun 2003. Monumen ini dibangun di tengah persimpangan yang menuju ke kota Kediri, Pesantren, Pagu, Gurah dan Kampung Inggris (Pare) mengarah.
Spesifikasi fisik Monumen Simpang Lima Gumul
Berikut adalah spesifikasi ketinggian, luas dan jumlah fasilitas Monumen Simpang Lima Gumul:
subjek | ukuran |
---|---|
Tinggi bangunan | 6 meter |
diperluas | 804 meter persegi |
Jumlah lantai | 6 |
Jumlah tangga | 3 |
Tinggi tangga | 3 meter |
Angka-angka yang digunakan di atas sebagai parameter bangunan bukan angka acak, melainkan mempertahankan filosofi terpisah. Di mana angka-angka ini melambangkan ulang tahun Kota Kediri, yang jatuh pada 25 Maret 804 Masehi.
Ada beberapa gambar relief di bagian luar tembok bangunan. Relief tersebut merupakan gambaran masyarakat Kediri pada zaman kuno.
Di sudut bangunan adalah patung yang cukup besar, patung Ganesha. Bagi umat Hindu, Ganesha adalah penolak, dewa pelindung, dewa pengetahuan dan kecerdasan.

Patung Ganesha
Ada fitur unik lain dari tur ini, terowongan bawah tanah. Ketika Anda berbicara tentang terowongan, bayangan Anda bisa menjadi tempat gelap, di tanah, berhantu, dll. Kenyataannya adalah sebaliknya, terowongan bawah tanah ini sangat cerah, terutama di malam hari. Ketika Anda memasuki terowongan, Anda merasa seperti berada di stasiun kereta api di Jepang, sangat jernih dan megah.

Koridor bawah tanah
Wisatawan yang mengunjungi monumen ini dapat memarkir kendaraan mereka di area yang ditentukan, tidak jauh dari lokasi monumen. Dari tempat parkir ke lokasi monumen, wisatawan dapat berjalan melalui terowongan bawah tanah.
Di dekat tempat parkir ada juga banyak penjual makanan yang menjual makanan khas Kediri. Hidangan khusus kediri yang bisa ditemukan di sana, yaitu
- Pai sayur
- pecel
- Nasi gurih
- Nasi bakar, dll.
Tidak hanya itu, wisatawan yang ingin membeli dari keluarga di rumah juga dapat mengunjungi salah satu toko yang menjual berbagai suvenir cantik.
Monumen Simpang Lima Gumul menyerupai Museum L&A 39 de Triomphe, Paris?
Sepintas, monumen Gumul Simpang Lima menyerupai monumen di Paris, monumen untuk L&A de Triomphe. Berikut ini adalah dua foto monumen:

L & # 39; AArc de Triomphe Paris VS Mounumen Simpang Lima Gumul
Apakah terlihat sama?
Meskipun kedua monumen itu mirip, filosofi mereka berbeda satu sama lain.
Jika monumen Simpang Lima Gumul didirikan atas dasar kemajuan ekonomi masyarakat, museum L & Arc de Triomphe didirikan atas dasar penghormatan terhadap para pahlawan yang bertempur dalam perang revolusioner Prancis dan pertempuran Napoleon.
Lokasi gumul Simpang Lima
Lokasi Monumen Simpang Lima Gumul tidak jauh dari pusat Kota Kediri, yang membutuhkan sekitar 20 menit perjalanan. Peringatan ini terletak di Desa Tugu Rejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Jika Anda berangkat dari Bandara Juanda Surabaya, jarak yang harus ditempuh adalah sekitar 120 km.
Waktu yang tepat untuk mengunjungi tur ini adalah & # 39; pada malam hari. Selain suasana yang dingin, monumen ini terlihat & # 39; pada malam hari & # 39; lebih glamor karena lampu-lampu yang memenuhi sisi bangunan.
Pernahkah Anda ke sini sebelumnya? Jika tidak, undang keluarga dan kerabat untuk berkunjung. Jangan lupa membawa kamera.
Lihat persimpangan Gumul di Google Map